Bandung-Direktur Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengaku puas atas kegiatan peneropongan gerhana matahari yang dilakukan hari ini, Jumat (15/1/2010). Seluruh teropong yg disiapkan, menurutnya telah bekerja dengan baik dengan didukung cuaca yang cerah."Memang namanya cuaca susah ditebak. Tapi syukur, atas doa semua hari ini cuacanya mendukung. Saya juga puas, karena teleskop berfungsi dengan baik," ujar Hakim kepada wartawan usai acara peneropongan di Obsevatorium Bosscha Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Jumat (15/1/2010).
Tiga teropong yang digunakan yaitu teropong surya, uniter, dan portable.
Dikatakan Hakim, kegiatan hari ini juga merupakan percobaan ruang surya yang memang baru pertamakali dioperasikan. "Sekalian lihat optimasinya, berapa maksimal pengunjung untuk ruang itu," tuturnya.
Di ruang surya itu, pengunjung akan mempelajari sendiri ilmu tata surya tanpa ditemani. "Model observatorium seperti itu sudah tidak asing lagi di Jepang, jadi pengunjung itu akan merasakan self explain," terangnya.
Apalagi, kata Hakim, ruang surya itu telah dibuat pintu masuk dan keluar tersendiri. Itu dibuat agar pengunjung tidak berlama-lama di dalam ruang tersebut. "Ya kalau mau, masuk lagi saja, jadi pengunjung itu berputar," jelasnya.
Astronom yang bekerja di dalamnya sengaja berada di balik kaca agar pengunjung dapat melihat kerja astronom. "Itu untuk meningkatkan minat agar tertarik menjadi astronom," kata Hakim.
Gerhana matahari sendiri disebutkan Hakim baru akan kembali terjadi pada sekitar 18 tahun mendatang. "Tergantung periode saros yaitu 18,6 bulan, jadi ya kira-kira 18 tahun lagi atau kelipatannya," tambahnya.
1 komentar:
kunjungan rutin seorang sahabat kunjungan balik ya
Posting Komentar